Welcome

IT'S MY BLOG IT'S MY BLOG IT'S MY BLOG


Living for Story, Story for Living. Enjoy your living, live while we're young.


THANK YOU FOR VISITING :D

Cari Blog Ini

Selasa, 08 Mei 2012

What's Friendship Mean?


Apa yang kalian pikirkan jika mendengar kata “friendship”? ya persahabatan. Pasti yang kalian pikirkan adalah teman yang lebih dari teman, sahabat kekal yang abadi dan takkan pernah lekang ataupun hilang. Nyatanya tak ada kata-kata untuk mantan sahabat. Tapi ternyata arti kata itu tak berarti bagi aku dan temanku setelah kejadian yang memisahkan kami. Dan membuat kami sibuk dengan urusan masing-masing, dalam arti kata ego kami muncul waktu itu.
Hai…aku Ela, aku bersekolah di SMA Negeri kelas 12 IPA. Aku mempunyai teman yang sebenarnya adalah sahabat yang sangat dekat dan kami seperti saudara. Sebut saja Egra, Lyan, Liana, Rina. Kami bersahabat sejak kelas 10. Aku ingat saat pertama kali kami bertemu dan tidak tahu satu sama lain, kami saling membenci. Bahkan Rina teman sebangkuku pun demikian. Dulu aku juga tidak punya teman akrab di kelasku. Maklum kami semua siswa baru dan paling yang dikenal hanya teman satu SMP. Itupun hanya sebatas kenal.
Tapi semua itu berubah saat kami mendapat tugas dari pembimbing seni tari kami untuk membuat tari modern, dan untuk penampilan terbaik akan ditampilkan dalam pagelaran perpisahan sekolah. Sebenarnya aku tak begitu tertarik, tapi apa boleh buat itu tugas dan wajib untuk dikerjakan. Pertama Rina dan Lyan mengajakku, lalu kami mengajak Liana dan Egra karena hanya mereka yang belum dapat kelompok, dan mereka setuju. Kemudian kami mencari koreografer untuk mendapat bimbingan. Mulai dari gerakan, kostum dan sikap ketika di panggung. Saat latihan pertama kami agak canggung karena memang belum terlalu akrab, lalu suasana berubah cair saat Egra mengajak kami pergi bersama-sama.
“Eh,..mau nggak, nanti kalo abis latihan kita pergi bareng.” Ajak Egra.
“Ayuuk, emang kita nggak pernah pergi bareng sih,..”sahut Lyan
“Emang mau kemana sih?” tanyaku
“Ke taman di belakang GOR aja. Deket kok sama rumahku, tapi kalo dari sini ya sekitar 5 km. gimana…”jawab Egra.
“Okey, abis ini, kita latihan satu kali langsung cabut yaaa..hehehehe”kata Rina
“Cayoooo..”kami berlima kompak.
Lalu sehabis latihan kami bergegas ke tempat yang diamksud Egra. Ya di belakang GOR terbesar di kotaku. Tempat itu memang sunyi dan sejuk karena adanya hutan kota. Biasanya tempat itu digunakan untuk piknik anggota keluarga. Ada juga kolam ikan di sana dan tempat untuk berteduh karena memang dekat pantai. Pemandangannya juga bagus. Di sana kami melihat sunset dan berfoto barsama. Mereka sangat menyenangkan. Bahkan setiap selesai latihan tari kami selalu ke sana, meskipun hari sudah gelap, tapi kami takkan melewatkan satu momenpun untuk berfoto. Bahkan kami cenderung bergaya yang aneh-aneh. pernah suatu hari, kami ingin berfoto dengan kambing yang kebetulan digembalakan pemiliknya di situ. Ketika kami menghampirinya untuk berfoto, ehh malah kambingnya mengejar kami. Kami pun berlari dan berteriak, dan saat itu taman sedang ramai karena ada latihan klub sepak bola di GOR dan orang-orang hanya bisa melihat dan menertawakan kami gara-gara dikejar kambing.
Kami selalu jalan-jalan bersama setiap ada latihan dance. Kami mencoba untuk mengunjungi tempat lain, karena bosan hanya ke taman terus. Ketika koreografer-nya belim dating, kami berlima pergi ke pantai yang jarang di kunjungi orang. Pantai itu memang tersembunyi dan berada di pelosok desa. Bahkan jalannya pun hanya muat dilewati oleh satu sepeda motor saja. Kami juga tak lupa berfoto di sana, apalagi kondisi pantai yang masih alami dan bersih. Ini hanya satu-satunya pantai yang masih alami (belum ada pembaharuan) di kotaku.
Karena saking seringnya kami berjalan keluar, akhirnya setiap hari Minggu, kami selalu bertemu. Jadi tiada hari tanpa bertemu, meskipun tempat yang kami tuju hanya rumah dari seorang teman kami. Tak terasa tibalah hari terakhir di amna kami harus latihan. Artinya dalam waktu dekat kurang dari 3 minggu, kami harus tampil. Tetapi kami masih belum bisa menemukan kostum yang cocok. Akhirnya berbekal pengalaman seorang teman kami yang suka menonton drama musical “High School Musical” tercetuslah ide dengan model kostum yang sama persis dengan pemain dalam drama itu. Lalu ide lain muncul ketika kami harus membuat nama suatu grup dance kami. Akhirnya tercetus nama kami, RISELGA singkatan dari nama kami berlima. Dan kostum pun jadi sesuai dengan yang kami harapkan.
Kemudian hari saat kami tampil pun tiba, kami harus bangun pagi untuk menyiapkan segalanya di rumah Liana, juga persiapan make-up, karena ibu Liana mempunyai salon. Setelai selesai semua, tak lupa kami berfoto kembali. Lalu kami berangkat ke sekolah. Saat tiba di sekolah kami nervous luar biasa. Lalu saat nama kami dipanggil, kami sempat demam panggung. Tapi akhirnya semua berjalan lancar, tak satupun celaan dari juri yang kami dapatkan. Untuk merayakan keberhasilan kami, kami berlima menuju kafe yang dekat dengan sekolah kami. Di sana juga kami berfoto. Tapi ini adalah foto terakhir sebelum kami kelas 11.
“eh Riselga, ini kan hari terakhir kita di kelas 10, jangan sombong n lupain aku ya..”kataku membuka pembicaraan.
“Ih Ela ngomong apaan sih, kita tuh BFF, best friend forever, mana mungkin kita saling melupakan kalo Cuma naik kelas aja.”sahut Rina
“Iya kami janji kok kami gak mungkin lupa satu sama lain, Riselga in our heart forever”kata Lyan. Disertai anggukan yang lain.
“Janji ya…kenangan ini tak mungkin hilang di pikiran kalian..”kataku
“we’re promise”kata mereka serentak.
Tapi seiring berjalannya waktu, kami semakin jarang bertemu, apalagi jalan bareng. Ditambah kami berbeda kelas dan mendapat kesibuakn yang berbeda. Lalu semuanya berubah saat aku tahu Rina dan Lyan membuat kelompok baru di kelasnya dan bersikap 180 derajat berbeda dari mereka yang biasanya, kemudian disusul Liana yang mempunyai pacar baru dan melupakan kami. Hanya Egra yang tetap dirinya yang dulu. Lalu, saat acara reuni kelas 10, Lyan dan Rina sibuk dengan kelompoknya sendiri, dan ketika aku menghampiri mereka, sikap mereka sangat cuek dan mungkin menganggapku tak ada.Juga Rina yang dengan bengganya memakai baju kelompoknya dan melupakan Riselga. Ditambah tanpa ada kabar dari Liana dan dia tak datang pada reuni itu. Apakah ini bukti dari mereka bahwa persahabatan kami telah hilang? Aku sebenarnya ragu tentang hilangnya persahabatan itu, tapi bukti itu menunjukkan itu hal yang lebih dari bukti, ditambah banyak teman-temanku yang bertanya ada apa yang terjadi antara persahabatan kami. Aku rasa janji itu hanyalah di ujung bibir saja. Aku piker persahabatan kami akan kekal tapi kenyataannya tidak. Sekarang apakah kata-kata mantan sahabat itu benar-benar tidak ada???

THE END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar